Alpukat kaya akan mineral kalium (604 mg/100 g), tetapi miskin mineral natrium (4mg/100g). Perbandingan kalium terhadap natrium (4mg/100g). Setiap 100 g alpukat juga memasok serat cukup tinggi (1,6g), vitamin A 290 IU dan folosin 51ug. Kadar lemak yang terdapat dalam alpukat sekitar 16 persen. Jadi, tiap 100 g alpukat kurang lebih mengandung energi / kalori 167 Kal, tergantung pada banyaknya kndungan lemaknya. Sebagian besar, yaitu 63 persen lemak tersebut terdiri dari asam lemak tidak jenuh, terutama asam lemak tak jenuh tunggal.
Alpukat selama ini cenderung dihindari oleh mereka yang kegemukan atau yang memiliki gangguan seputar jantung. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa mayoritas lemak alpukat terdiri atas asam lemak tak jenuh, yaitu komponen lemak yang justru bermanfaat menurunkan kolestrol darah. Alpukat juga mengandung senyawa pengikat fungsi kekebalan tubuh, membantu mencegah penyakit infeksi yang berhubungan dengan AIDS. Makan alpukan ukuran rata - rata 200-500 g (½- 1½ potong) sehari dapat mengungguli pola makan rendah lemak untuk menurunkan kolestrol darah.
Khasiat Alpukat
a. Diet dan Penyakit Jantung
Alpukat dikonsumsi dalam bentuk mentah / segar seperti salad atau digunakan sebagai pengganti margarin, diolesi diatas roti atau crackers. Diet alpukat lebih efektif menurunkan kolesterol total darah daripada diet lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah alpukat merupakan sumber unggul MUFA (Monounsaturated fatty acid) untuk menghindari kenaikan lemak darah tanpa efek samping. Penurunan satu persen kolesterol sama dengan pengurangan resiko penyakit jantung kira - kira dua persen.
b. Kekebalan Tubuh
Glutation atau Glutathione adalah zat yang berlimpah terkandung pada alpukat. Peran alpukat dalam menjaga kloesterol darah agar tak teroksidasi dan menjadi racun bagi tubuh sangat dipengaruhi oleh Glutation. Selain itu Glutation dapat melindungi sel - sel tubuh dengan berfungsi sebagai antioksidan, mempertahankan kadar fungsional zat - zat antioksidan lain seperti vitamin C & E dan karoten, dan meningkatkan reaksi terhadap kekebalan tubuh. Pada eksperimen laboratorium yang dilakukan Dr. Alton Mesiter dari AS, glutation nyaris menghentikan sama sekali replikasi HIV (Human Immunodeficiency Virus), yaitu virus penyebab AIDS. Semakin banyak glutation yang ditambahkan, makin besar efeknya. Menurutnya, pasien AIDS memiliki tingkat glutation yang amat rendah, dan kekurangan glutation dapat meningkatkan penyebaran HIV.
Temuan penting yang perlu dicatat yakni cara mengolah alpukat dengan diblender atau digiling mengakibatkan hancurnya glutation. Oleh sebab itu, bila dibutuhkan manfaat alpukat yang maksimal, lebih baik alpukat dimakan langsung dalam keadaan segar.
Cara Memilih, Menyimpan, dan Mengolah Buah Alpukat
- Hindarilah daging buah alpukat berwarna kecokelat - cokelatan yang timbul ketika terpapar udara.
- Buah alpukat yang telah masak, agak lembek dan terasa lembut kulitnya saat ditekan.
- Ciri buah alpukat yang rusak, yaitu permukaan buah alpukat terdapat bintik - bintik cekung gelap dan retak.